Joko Widodo. (Foto: kominfo.go.id) |
KONTRUKTIF.COM-Jakarta, Tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih tinggi. Hasil survei terbaru Populi Center menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 62,4%.
Survei Populi Center ini dilakukan dengan wawancara secara tatap muka pada 21-29 Maret 2022 terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling. Responden merupakan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019 yang diambil dari 120 desa/kelurahan di 34 provinsi. Margin of error kurang lebih 2,83% dengan 95%.
Peneliti Populi Center Rafif Pamenang Imawan mengatakan, dalam survei Maret 2022, tingkat kepuasan kinerja Presiden Jokowi berada di angka 62,4%. Angka ini, kata dia, menurun dibandingkan hasil survei-survei tatap muka sebelumnya.
"Mayoritas masyarakat masih puas dengan kinerja Presiden Jokowi, berada di angka 62,4%," ujar Rafif dalam acara rilis hasil survei nasional secara daring, Minggu (24/4/2022).
Dari data survei tersebut, sebanyak 32,8% (tidak puas 29,3% dan sangat tidak puas 3,5%) menyatakan tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Adapun sebesar 4,8% responden menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Jika dibandingkan pada hasil survei Oktober 2020, kata Rafif, tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Presiden Jokowi saat ini sedikit mengalami peningkatan di mana pada Oktober 2022, tingkat kepuasannya berada di angka 60,7%. Sementara yang tidak puas berada di angka 36,1% dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 3,2%.
Namun, Rafif mengakui, tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Presiden Jokowi tersebut memang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hasil survei Populi Center sebelum pandemi Covid-19 atau pada masa-masa awal kasus Covid-19 terungkap di Indonesia.
Dia mencontohkan, pasa survei Maret 2019, tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Presiden Jokowi berada di angka 70,4%, yang tidak puas sebanyak 25,9%, dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 3,7%.
"Dibandingkan survei tatap muka sebelumnya, tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi menurun. Karena kita tahu hingga saat ini masih ada Covid-19, karena orang (dan kegiatan) dipaksa melakukan PSBB, penerapan protokol kesehatan dan lainnya sebagainya," pungkas Rafif.
Sumber: BeritaSatu.com