Bupati Sergai Himbau Masyarakat Jangan Ber-Takbir Keliling di Masa Pandemi

Editor: KONTRUKTIF.com author photo

DETEKSI.co - Sergai, Bupati Serdang Bedagai H Darma Wijaya melakukan pertemuan dengan Kapolres Serdang Bedagai AKBP Robin Simatupang SH MHum beserta Majelis Ulama Serdang Bedagai, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Serdang Bedagai. 

Pertemuan tersebut membahas tentang agar tetap mencegah penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Serdang Bedagai. 

Dalam rapat singkat tersebut Bupati Darma Wijaya menyampaikan agar masyarkat jangan dulu melakukan Takbir keliling di masa pandemi. Hal tersebut sangat perlu agar kasus dan jumlah orang yang terkena Covid tidak terus meningkat. 

Ia menegaskan hal itu sesuai dengan surat kementrian agama nomor : 07 Tahun 2021 tentang panduan penyelenggaraan shalat eid 1442 H di saat pandemi Covid 19.

"Saya menghimbau kepada masyarakat Serdang Bedagai agar tidak melakukan takbir keliling. Karena hal tersebut dapat menimbulkan kelaster baru penyebaran Covid 19," ujarnya. 

Ia menghimbau agar masing-masing keluarga merayakan Idul Fitri di rumah saja. Darma Wijaya juga berpesan agar masyarakat Serdang Bedagai tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai aturan dari Pemerintah. 

"Agar kita semua terhindar dari Covid-19, semoga Tuhan yang Maha Esa Allah SWT menyertai kita semua," katanya. 

Tak hanya itu, Haji Zulkifli Sitorus Kepala Kantor Kemenag Sergai juga menyampaikan pesan agar sebaiknya sholat Eid 1442 Hijriah dilakukan di rumah masing-masing. Karena mesjid hanya diperbolehkan mencapai 50% dari kapasitas maksimum. 

"Berkaitan dengan Idul Fitri sesuai dengan surat edaran menteri agama, pelaksanaan ibadah Idul Fitri supaya tetap mengacu pada protokol kesehatan.

Bersamaan ini juga ada perayaan kenaikan Isa Almasih bagi umat kristiani. Saya kira sama maknanya bahwa semua ibadah-ibadah yang dilakukan mengacu kepada protokol kesehatan," ujarnya 

Ia menambahkan bagi zona hijau dan kuning tetap mengacu protokol kesehatan. Sedangkan bagi zona oranye dan merah memiliki peraturan yang lebih ketat dan khusus. 

"Bagi umat Islam yang melaksanakan Idul Fitri tentu membatasi jumlah umat hanya 50 % dari kapasitas yang ada. 

Sehingga tidak terjadi kerumunan yang bisa menimbulkan kluster baru. Intinya maklumat dari pihak terutama umat Islam bahwa suasana ibadah kita di masa pandemi ini punya tujuan untuk kemaslahatan jiwa umat Islam itu sendiri," tutur Zulkifli. (Budi)
Share:
Komentar

Berita Terkini