Jurnalis Profesi Mulia

Editor: KONTRUKTIF.com author photo
Asripilyadi, SE.MM
DETEKSI.co - Profesi berbeda dengan pekerjaan, profesi lebih menekankan kepada keahlian dan profesionalisme, sehingga tidak semua orang mampu menjalani sebagai seorang berprofesi, apalagi jurnalis.

Seorang jurnalis, berat jadi ringan, sulit jadi mudah, sedikit saja resepnya adalah sabar dan ikhlas. Jika ada perbandingan mungkin tugas dan tanggungjawab seorang jurnalis lebih berat dibandingkan dengan profesi lain, hanya saja terlihat lebih santai.

Bagi jurnalis, malam tetap seperti siang, namun siang berharap lama menjelang malam, semua itu karena tugas dan tanggungjawab profesi.

Dengan pakaian rapi, atribut lengkap sebagai profesi, seperti ada kartu identitas, buku, pena dan tas sandang serta handpone atua laptop kecil tak pernah lepas bahkan menjadi teman dekat setiap hari.

Dimana ada waktu senggang, santai handpone dengan beragam tipe justru hampir setiap saat diganggam. Bukan saja untuk melihat informasi namun menulis berita mengejar headline.

Ada sebuah kisah menarik, mungkin bisa sebagai sebuah renungan kecil. Dalam sebuah kampung, perkampungan yang baru berkembang, lahirlah seorang jurnalis handal, sebut saja namannya ANDI (45), perawakan wajah bersahaja, kulit  sawo matang, tubuh kekar, berbaju rapi.

Jurnalis julukannya karena setiap hari mencari dan menulis berita, bergabung dalam media online nasional. Jadi karyawan lepas atau freelance.

Berada dalam sebuah rumah sederhana, berwana biru, beratap seng, berdinding papan sebahagian semen. Terdapat  sebuah kamar kecil ada laptop usang, teman akrap setiap sore menjelang malam, bahkan dinding berhiaskan kalender media  dan poto selfi, kelihatannya sangat memotivasi.

Sosok ANDI, dikenal dikampung dengan panggilan wartawan. Julukan itu melekat karena setiap hari beraktivitas menulis berita. Tanpa mengenal lelah, langit bagaikan atap, bumi bagaikan lantai, tak mengenal lelah dalam memburu berita.

Pada suatu hari, sebut saja Rabu. Kira kira dua tahun lalu. Masih teringat di ingatan ku, saat berkunjung kerumahnya. Karena sering bertukar pikiran dan diskusi tenang berita dan informasi penting.

Ya... Kalau tidak salah ingat, tentang karir dan prestasi serta langkahenuju masa depan lebih baik. Karena ada keraguan akan karir profesi wartawan yang disandang. Berawal dari masih ada keraguan menjalani profesi mulia yang disandang sudah dua puluhan tahun.

Walaupun sesungguhnya, dari sisi waktu bebas, penghasilan juga tak menentu, tidak terbatas dan pertemanan sangat luas. Bahkan setiap hari terlihat rapi dengan motor merek Honda sebagai teman akrab, menemani setiap langkah kaki.

Aku bertanya pada Andi, yakinkah profesi yang dijalani akan sukses ?

Andi dengan optimis dan berapi api spontan menjawab, sangat yakin, banyak orang sukses berlatar belakang jurnalis.

Banyak yang sukses karena profesi jurnalis, karena itu tidak perlu ragu dan takut, suatu profesi yang sangat mulia dan hasil karyanya di tunggu masyarakat luas.

"Saya menjalani semuanya dengan ikhlas dan konsisten," ujarnya.

Tanpa ragu, terucap panjang lebar ulasan Andi, dalam hari ku berbisik, benar juga ya. Sekali melangkah tidak perlu ragu.

Keraguan itu, ternyata terjawab sudah, sukses itu menghampiri kepada orang yang fokus, konsisten dan terus belajar, sebagai sarana introspeksi diri. Hingga setakat ini profesi yang mulia ini terus dijalani dengan baik.

Oleh : Asripilyadi, SE.MM
Share:
Komentar

Berita Terkini