DETEKSI.co - Medan, Proyek pembangunan sport centre Sumatera Utara, ternyata menjadi salah satu program yang belum diakomodir pemerintah pusat melalui pembiayaan APBN tahun anggaran 2021. Selain sport centre, terdapat 15 program pembangunan di Provinsi Sumut yang masih akan dibahas lebih lanjut sebelum direalisasikan.
Hal ini terungkap dari ekspos Kementerian Dalam Negeri dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) TA. 2022 Pemprov Sumut, di Hotel Santika Dyandra Medan, Kamis (8/4/2021).
Staf Ahli Mendagri Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Dr Hamdani dalam paparannya menyampaikan, terdapat 16 total usulan program strategis Pemprovsu yang masih akan dibahas lebih lanjut oleh kementerian/lembaga melalui pembiayaan APBN 2021/2022.
Yakni pertama, pembangunan dan peningkatan jalan provinsi dalam mendukung kawasan daerah tertinggal (jalan lingkar Pulau Nias), perkotaan (Mebidang), kawasan wisata, dan kawasan sentra produktivitas (industri dan pangan). Kedua, bantuan stimulan peningkatan kualitas rumah swadaya. Ketiga, penambahan kuantitas peralatan untuk pendidikan khusus (SLB) sesuai dengan tipelogi ketunaannya. Keempat, peningkatan kapasitas petugas gizi kab/kota lokus stunting dalam menurunkan prevalensi stunting.
Selanjutnya peningkatan advokasi GERMAS pembangunan kawasan olahraga terpadu (sport centre) dan fasilitas sarana prasarana pendukung untuk persiapan PON XXI/2024 di Sumut menuju Sea Games 2025 dan Olimpiade 2032 (Kabupaten Deli Serdang, Desa Sena). Keenam, pengerukan di wilayah hilir Medan Belawan), lalu normalisasi Sungai Babura, normalisasi Sungai Belawan, normalisasi Sungai Percut, normalisasi Sungai dan pembangunan tanggul (Asahan).
Kemudian pengembangan kawasan kopi (Tapanuli Selatan, Karo, Dairi, Mandailing Natal, dan Humbang Hasundutan). Lalu pembangunan Spam Regional (Deli Serdang dan Serdang Bedagai), pembangunan/revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) dan pusat, pengembangan keahlian (Kabupaten Tapanuli Tengah, Deli Serdang, Simalungun, Toba, Batu Bara, dan Gunung Sitoli). Terakhir, pembangunan TPA Persampahan Regional di STM Hilir, Deli Serdang.
Di sisi lain, terdapat 11 total usulan Pemprovsu yang sudah diakomodir oleh KL pada tahun ini. Yakni antara lain; Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan proses asuhan gizi puskesmas; Peningkatan kapasitas SDM surveilans gizi; Peningkatan kualitas SDM guru/tenaga pengajar kejuruan/vokasi/SMK, khususnya pertanian, pariwisata, perikanan, industri, otomotif dan IT sesuai transformasi industri 4.0; Peningkatan kualitas SDM guru SMA melalui pelatihan dan peningkatan keterampilan.
Berikutnya bantuan teknis peninjauan kembali RTRW Provinsi Sumut, peningkatan kompetensi tenaga pendidik jenjang pendidikan khusus (SLB) melalui pelatihan di LPTK atau Fakultas Pendidikan Khusus, Peningkatan kapasitas kader/LS kabupaten/kota dan SDM pengelola posyandu, pembangunan jalan akses KSPN Danau Toba (Humbang Hasundutan dan Samosir); Pengembangan Desa Wisata (Tapanuli Utara, Karo, Simalungun, Dairi, Toba, Humbahas, dan Samosir); Pembangunan jalan akses Kek Sei Mangkei dan Kuala Tanjung (Simalungun dan Batu Bara); Penyediaan sistem air minum di kawasan strategis KEK Sei Mangkei dan Kuala Tanjung (Simalungun); Jalan Tol Trans Sumatera Medan-Pekanbaru (Junction Akses Bahorok, Junction Akses Berastagi, Junction Akses Exit Tol di KEK Sei Mangkei ) (Langkat, Karo, Deli Serdang, Asahan, Labuhan Batu, Batu Bara, Labuhan Batu Selatan, dan Labuhan Batu Utara).
"Sebenarnya arah pembangunan Provinsi Sumut sudah on the track. Termasuk dalam penyusunan dan penyesuaian RKPD dan capaian serta sasarannya pun sudah baik. Namun memang dalam dua tahun ini, kita sama-sama menghadapi tantangan pandemi Covid-19 di tengah rencana pembangunan daerah dan nasional yang kita lakukan," kata Hamdani. (Irwan Ginting)