Ketua Mahasiswa ALA Aceh Tengah, Agus Muliara |
Deteks.co - Aceh Tengah, Menyikapi pernyataan Wali Nanggroe Provinsi Aceh, Malik Mahmud, saat pelantikan DPW PA Aceh Tengah (28/03), di Gedung Olah Seni (GOS), beliau menyatakan, perjuangan untuk pemekaran itu merupakan sikap yang bodoh. Ini jelas menyakiti hati pejuang ALA, dalam hal ini Ketua Mahasiswa ALA Aceh Tengah, Agus Muliara, di Simpang Empat Bebesen mengatakan, "sangat berang, menyesakkan hati atas pernyataan pemangku adat Provinsi Aceh tersebut , apakah elok bahasa bodoh itu di lontarkan di hadapan massa," Senin (29/03/2021).
"Pandangan dasar Wali Nanggroe sudah keliru dari maksud dan tujuan perjuangan selama ini di goncangkan oleh pengiat lahirnya Provinsi ALA. Para pejuang ALA juga paham akan sejarah renggali seulanga tidak mungkin kita pecahkan. Namun, dasar perjuangan ini demi kemaslahatan masyarakat yang berada di wilayah ALA, perjuangan jelas karena terlalu jauhnya rentang kendali urusan administratif dan juga ketimpangan pembangunan di Provinsi Aceh ini. "
Lanjut Agus, Dalam hal pemekaran wilayah, sudah jelas disahkan secara undang-undang yang tertera didalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 78 tahun 2007, secara jelas dipaparkan tentang bagaimana cara teknisi untuk pembentukan suatu wilayah.
Dengan demikian, apa dasar dari pernyataan Malik Mahmud, mengatakan perjuangan untuk pemekaran suatu wilayah itu bodoh. Jadi, pandangan dari sisi akademisi disini. Siapakah yang menunjukan kebodohannya di hadapan publik, terangnya.
Terkait untuk pemekaran ALA, Agus Muliara, selaku mahasiswa menyampaikan bahwa dasar dari terbentuknya mahasiswa ALA, ini adalah atas dasar control sosial nya. Namun, saat ini mahasiswa juga mempertanyakan dan menekankan kepada KP3ALA juga harus selalu mengupdate sejauh mana sudah perjuangan ALA dan persentase kekuatan yang sudah ada untuk menentukan arah pergerakan.
"kami dari mahasiswa juga menegaskan, bahwa dalam perjuangan. jika, memang ada keseriusan jangan sampai terulang kesalahan-kesalahan yang sudah lalu, mari satukan barisan, kuatkan tekad. Agar tidak muncul lagi statmen yang ngaur dari pihak manapun,"tutup Agus.(Pahmi).